Museum Biografi adalah salah satu bentuk museum yang didirikan untuk mengenang dan mengabadikan nilai-nilai dari seorang tokoh inspiratif melalui koleksi pribadi dan karya yang pernah dia buat. Di Indonesia juga ada sejumlah museum biografi.
Selain koleksi pribadi Sang Tokoh, banyak juga museum biografi yang menyimpan benda yang dikumpulkan dari kolektor sejarah atau penggemar tokoh itu semasa hidupnya. Berikut, lima dari sejumlah museum biografi di Indonesia.
- Museum Jenderal Besar DR AH Nasution
Museum Sasmitaloka Jenderal Besar DR Abdul Haris Nasution diresmikan tanggal 3 Desember 2008, di Jalan Teuku Umar Nomor 40, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, bersamaan dengan Hari Ulang AH Nasution. Selain museum biografi, museum AH Nasution adalah jenis Museum Pahlawan Nasional.
Museum dibuka untuk umum Hari Selasa hingga Minggu pukul 08.00 WIB hingga 14.00 WIB. Sama seperti kawasan museum dan kawasan wisata lain secara umum, museum ini tutup setiap Hari Senin. Luas museum 2.000 meter persegi.
Seperti dikutip dari berbagai sumber, Museum AH Nasution dulunya adalah kediaman pribadi dari Nasution dan keluarganya, sejak menjabat sebagai KSAD tahun 1949 hingga wafatnya pada tanggal 6 September 2000.
Rumah itu menjadi saksi sejarah perjuangan dan karya Abdul Haris Nasution kepada Indonesia. Di rumah ini juga dia akan diculik oleh pasukan Tjakrabirawa G-30S/PKI tanggal 1 Oktober 1965 dini hari. Dia berhasil lolos, tetapi putri keduanya Ade Irma Suryani Nasution dan adjudannya Kapten Anumerta Pierre Andreas Tendean gugur.
2. Museum Affandi
Jika Museum AH Nasution adalah museum biografi jenis museum Pahlawan Nasional Indonesia, museum Affandi masuk dalam museum seni. Affandi Koesoema, adalah mastreo pelukis dunia yang berasal dari Indonesia.
Museum dibangun seluas 3.500 meter persegi di Jalan Laksda Adisucipto, Nomor 167 di tepi Sungai Gajah Wong, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di Museum biografi ini disimpan sekitar 300 karya dari 4.000-an karya-karya lukisan Affandi selama hidupnya.
Selain karya lukisnya, museum ini juga mengabadikan koleksi benda-benda pribadi Affandi selama masa hidupnya, seperti mobil, sepeda onthel dan benda-benda lain.
Ada juga karya para pelukis Indonesia lainnya, seperti Basuki Abdullah, Popo Iskandar, Sudjojono, Hendra Gunawan, Barli, Muchtar Apin, serta patung karya Amrus Natalsya dan cukil kayu poles karya keluarga Tjokot.
Museum dibagi menjadi empat galery yang dilengkapi dengan tempat pembelian tiket, dua studio dan bangunan rumah tempat tinggal pelukis Affandi dan keluarganya. Galery pertama dibangun paling awal oleh Affandi dengan biaya hasil penjualan lukisan-lukisannya pada tahun 1962 dan diresmikan tahun 1974.
Museum Affandi dibuka untuk umum mulai Senin hingga Sabtu, pukul 09.00 WIB- 16.00 WIB. Museum ditutup setiap Hari Minggu dan Senen.
3. Museum Tjong A Fie
Museum yang dinamai Rumah Tjong A Fie berada di Jalan Ahmad Yani, Kawasan Kesawan, Medan, Sumatera Utara. Museum ini merupakan kediaman Tjong A Fie dan keluarganya selama tahun 1860 hingga 1921.
Seluruh bangunan rampung tahun 1900 dengan arsitektur campuran China, Eropa dan Melayu. Hingga sekarang, museum ini masih ditetmpati keturunan Tjong A Fie, meskipun sejak tahun 2009 sudah dibuka untuk umum.
Tjong A Fie adalah pedagang Hakka yang memiliki lahan perkebunan luas di Medan. Selain sebagai pedagang, dia aktif dalam proyek pembangunan infrastruktur Pemerintah pada masa itu, antara lain membangun rel kereta api Medan—Belawan.
Pada museum ini dipamerkan foto-foto, lukisan serta perabotan rumah yang digunakan oleh keluarganya ada juga benda bersejarah dan informasi soal budaya Melayu-Tionghoa, yang sangat menarik untuk diketahui dan dipelajari.
4. Museum Bung Karno
Siapa tak kenal Soekarno yang sering disebut dengan Bung Karno, tokoh proklamator dan sangat berpengaruh terhadap Indonesia. Museum Bung Karno terletak di Jalan Ir Soekarno, Nomor 152, Blitar, Jawa Timur. Sekitar 3,3 km atau jarak tempuh 10 menit dari Stasiun Blitar.
Di luar gedung Museum ada makam dan patung besar Bung Karno. Bangunan dirancang oleh sejumlah arsitek diketuai oleh Pribadi Widodo dan Baskoro Tedjo. Museum diresmikan oleh Presiden V RI Megawati Soekarnoputri.
Museum ini memuat nilai-nilai perjuangan Bung Karno dan pejuang kemerdekaan Indonesia lainnya. Ada juga perpustakaan yang menjadi khas Bung Karno yang hobi membaca dan menuliskan ide dan pemikirannya sebagai kekayaan intelektual yang diwariskan bagi generasi muda.
5. Museum RA Kartini
Museum RA Kartini dibangun di kampung halamannya, yaitu Jalan Alun-alun Nomor 1, Desa Panggang, Kecamatan Jepara, Jawa Tengah. Museum seluas 890 meter persegi, dibangun di atas lahan seluas 5.210 meter persegi.
Museum diresmikan tanggal 30 Maret 1975 untuk mengabadikan ide, gagasan, nilai-nilai dan perjuangan RA Kartini sebagai tokoh perintis emansipasi wanita Indonesia. Museum menyimpan benda-benda peninggalan RA Kartini dan kakaknya RMP Sosrokartono, serta benda-benda warisan budaya dari daerah Kabupaten Jepara.
Museum dibuka Hari Senin hingga Jumat, Pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB, Sabtu pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB dan Minggu pukul 09.00 WIB hingga 17.00 WIB. *