Sejak beberapa tahun terakhir, aktivitas fisik sangat terbatas dilakukan. Masyarakat sudah mulai mengandalkan belanja dari perdagangan elektronik (e-commmerce). Ditambah lagi pandemi Covid-19, yang semakin membatasi kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat.
Demikian juga bagi kamu yang biasanya berbisnis manual, ataukah yang baru akan memulai bisnis. Untuk memasarkan produkmu secara daring atau online, ini 3 jurus jitu yang perlu kamu lakukan.
- Riset
Karena kamu ingin menjual produk secara online, maka akan lebih mudah juga kamu melakukan riset secara online, yaitu mengetik kata kunci di mesin pencari internet produk yang akan kamu jual. Tujuannya untuk memetakan seberapa besar penerimaan produk di pasar, siapa saja yang sudah menjualnya selama ini, serta sepak terjang dari competitor-kompetitormu. Selain itu, baca dan cermati semua review dan komentar-komentar terhadap produk itu, baik di media sosial maupun di platform digital e-commerce.
Kemudian, jika kamu sudah mengumpulkan daftar nama kompetitor, cermati aktivitasnya di media sosial ataupun situs resminya. Ini bisa kamu jadikan pelajaran, yang baik bisa kamu ikuti, sedangkan kegagalan dari perusahaan tersebut bisa kamu hindari, atau kamu bisa mencari solusinya agar jika nanti kamu menghadapi hal yang sama, kamu dapat mengatasinya denga baik. Tidak masalah sejauh semua informasi yang kamu dapat memang terbuka, dan kamu tidak berusaha menfitnah atau menjatuhkan kompetitormu dengan memanfaatkan informasi yang kamu gali. Kamu harus bisa bersaing sehat.
Kamu juga bisa langsung mensurvei untuk mengetahui minat masyarakat terhadap produk yang akan dijual. Survei bisa dilakukan melalui akun media sosial atau membuat kuisoner. Anggota survei tidak perlu terlalu banyak, tetapi pastkan mereka adalah target pasarmu. Fasilitas dari internet, seperti Google Analytics dan Alat Kata Kunci Google Adwords bisa juga kamu manfaatkan, terutama jika modalmu belum besar. Kamu bisa memakai fasilitas-fasilitas gratis.
- Benahi dan Jualan dari Media Sosial Pribadi
Sebagai pemula kamu bisa menjual dari akun media sosial pribadimu, seperti Facebook, Instragram, Twitter, serta grup Whatsapp dan Telegram. Namun, sebelumnya, benahi dulu media sosialmu. Undang orang lain, sehingga jumlah temanmu semaksimal mungkin. Usahakan, jika kamu mengundang akun orang lain, aku itu memang ada, bukan akun buzzer. Undang sebanyak-banyaknya orang, mulai dari teman sekolah, kuliah, tetangga, saudara dan komunitas lain.
Setelah terkumpul, jaga reputasi media sosialmua. Jangan memposting pernyataan yang diskriminatif, mencela atau kasar. Selain produk, kamu harus kreatif memposting pernyataan atau kutipan yang lucu dan menarik, sehinga orang lain menyukai akun medsosmu. Tidak ada salahnya, jika memuat artikel yang terkait dengan produkmu. Misalnya, kamu menjual pakaian tidur. Kamu bisa memuat artikel lucu dan bermanfaat soal waktu tidur yang sehat, ciri khas tidur sejumlah tokoh dunia, dan informasi lain. Di ujungnya selipkan produkmu, tetapi jangan terlalu berlebihan.
Jangan hanya memposting produksi terus-menerus tidak kenal waktu. Jaringanmu akan bosan dan terganggu jika kamu memborbardir halaman medsosnya dengan produkmu. Sekali-sekali postinglah gambar-gambar yang menarik.
Meksipun kamu menggunakan akun medos pribadi, kamu harus tetap memperhatikan kualitas gambar yang kamu posting. Jika belum bisa membuat resolusi terbaik usahakan latar belakang foto produksi bersih. Misalnya, jika kamu berjualan gelas, jangan foto gelasmu di atas meja yang kotor atau di depan dinding yang kusam.
Untuk narasi produkmu, gunakan kata-kata yang baik dan ringan. Berikan informasi selengkap mungkin di postingamu. Saat ini, netizen membutuhkan informasi cepat dan lengkap. Misalnya, ada 3 produk yang sama. Dua produk menampilkan spesifikasi dan harga pasti, sedangkan kamu tidak mencantumkan harga, pelanggan kemungkinan akan meninggalkan produkmu dan mulai menseleksi dua produk lain.
- Respons dan Evaluasi
Usahakan untuk merespons semua komentar tentang produkmu di media sosial, baik yang positif dan negatif . Untuk respons positif bisa kamu copy dan pakai untuk promosi. Sedangkan, komen yang negatif harus kamu terima, dan respons dengan sebaik-baiknya. Ingat, ini bisnis, jangan pernah menjadikan keluhan pelanggan sebagai serangan personal, sehingga kamu bisa mencari solusi dengan kepala dingin dan tidak emosi. Tetapi kamu bisa juga fokus menyelesaikan secara teknis dan terperinci semua keluhan terhadap produk atau pelayananmu. Dengan demikian, semakin hari bisnismu semakin matang dari semua komenter positif dan negatif yang kamu diterima. *