Skip to content

6 Tips Hindari Covid-19 Saat Olahraga di Pusat Kebugaran

Pusat kebugaran atau fasilitas olah raga untuk publik akan segera dibuka. Setelah beberapa bulan terakhir olahraga sendiri di rumah akibat pademi Covid-19, sebentar lagi kamu akan dapat kembali ke kolam renang, bermain di lapangan squash, lapangan tenis, lintasan atletik, ring tinju dan bermain bola kaki di lapangan futsal.

Kamu juga bisa mengendarai sepeda statis, alat dayung, alat latih elipti dan treadmil di fitness center atau pusat gym. Atau bertemu komunitas olahragamu untuk melakukan kegatan kelompok, seperti senam aerobik, bersepeda (spin cycle), yoga, pilates, serta kelas bela diri seperti karate, taekwondo, krav maga dan jiu-jitsu brasil.

Selama ini semua tempat itu memang ditutup karena pusat olahraga publik memiliki risiko penularan virus yang tinggi. Olahraga merupakan Aerosol Generating Procedures (AGPs) alias kegiatan yang memproduksi aeorol atau partikel di udara, sehingga droplet atau cairan yang keluar dari hidung atau mulut lebih lama bertahan di udara.

Namun, penutupan tempat-tempat olahraga ternyata berdampak buruk dari sisi sosial dan ekonomi masyarakat, apalagi jika ditutup terlalu lama. Akhirnya, Pemerintah memutuskan untuk membuka kembali pusat kebugaran, tetapi dengan syarat harus menerapkan protokol kesehatan.

Bagaimana caranya, bisa tetap berolahraga di pusat kebugaran, tetapi tetap sehat dan terhindar dari infeksi virus SARS-CoV-2 atau dikenal dengan virus corona. Berikut tipsnya.

  1. Membawa Semua Perlengkapan Sendiri.

Bawalah perlengkapan pribadi sendiri, seperti handuk, pakaian dan botol air, dan jangan saling tukar atau saling meminjamkan dengan orang lain. Menggunakan perlengkapan sendiri ikut membantu menghindari penularan virus. Letakkan perlengkapan pribadi di tempat yang aman, yang tidak dilewati atau bukan tempat orang ngobrol, sehingga droplet tidak menempel di permukaan luarnya. Demikian juga hand sanitizer. Di era new normal, jadikan hand sanitizer kebutuhan yang wajib dibawa dan digunakan di sela-sela aktivitas di luar rumah

2. Disinfektasi Peralatan Sebelum Digunakan.

Ini merupakan peran dari pengelola pusat kebugaran. Disinfektasi adalah menyemprotkan cairan disinfektan atau seyawa kimia pembunuh bakteri dan mikroorganisme ke permukaan benda-benda mati. Namun, waspada, cairan ini bisa mengeraskan kulit atau bersifat racun. Pastikan proses penyemprotan disinfektan dilakukan setiap pergantian pengguna. Jangan lupa, pada saat penyemrotan disinfektan kamu jangan terlalu dekat ke lokasi.

3. Jangan menyentuh mata, hidung dan mulut setelah memegang peralatan kebugaran.

Selama di pusat kebugaran jangan menyentuh mata, hidung dan mulut, terutama setelah memegang peralatan kebugaran. Karena cairan yang mengandung virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui mata, hidung dan mulut.

4. Pakai masker untuk jenis olahraga intensitas rendah dan sedang.

Selama di pusat kebugaran, kamu bisa menggunakan maker pada saat tidak melakukan olahraga atau sewaktu berolahraga intensitas rendah, seperti jalan santai.

Namun, untuk beberapa jenis olahraga tidak dianjurkan memakai masker karena dapat menyebabkan masalah kesehatan. Kamu akan sulit bernapas karena dibatasi oleh masker, padahal tujuan olahraga adalah untuk mendapatkan oksigen ke dalam tubuh.

Olahraga juga menyebabkan kamu mengeluarkan keringat dan membuat masker menjadi basah, sehingga membuat tidak nyaman di hidung atau masker menjadi tidak efektif mencegah penularan dan penyebaran Covid-19.

Penggunaan masker saat berolahraga juga rentan membuat kamu mengalami keracunan karbon dioksida. Tubuh menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida, penggunaan masker saat berolahraga tentunya membuat pernapasan terhambat dan bukan tidak mungkin kamu kembali menghirup karbondioksida menuju sistem pernapasan.

5. Cuci Tangan Pakai Sabun.

Jangan lupa cuci tangan dengan sabun sebelum memulai olah raga. Di tengah-tengah olah raga, kamu juga bisa mencuci tangan, misalnya setelah berganti peralatan satu ke peralatan yang lain. Cuci tangan minimal 20 detik manfaatnya lebih pasti. Sabun dapat merusak lemak, termasuk dinding atau envelope virus yang terdiri dari lemak. Cuci tangan dengan sabun dapat merusak lapisan atau selubung yang terbentuk dari membran plasma yang membantu virus bertahan hidup dan menginfeksi sel tubuh.

6. Jaga jarak.

Jarak untuk menghindari percikan droplet yang mengandung virus minimal 1 meter. Jadi untuk olah raga tampaknya dibutuhkan jarak yang lebih pajang. Seperti yang sudah dijelaskan di atas tadi, olahraga adalah Aerosol Generating Procedures (AGPs) alias kegiatan yang memproduksi aeorol atau partikel di udara. Jadi jaga jarak dan jangan banyak ngobrol atau kumpul-kumpul di satu tempat dulu jika sedang berada di pusat kebugaran. Cara lain untuk mengantisipasi penyebaran virus adalah, dipastikan bahwa semua yang masuk ke tempah gym atau pusat olahraga lain negatif Covid-19.  Bisa dengan pemeriksaan awal, suhu tubuh atau dengan rapid test. *