Skip to content

Inilah 5 Ritual Unik Menjelang Ujian Para Pelajar di Luar Negeri

Menjelang ujian tidak jarang para pelajar sering dilanda stres. Bahkan demi menghilangkan rasa stres tersebut, para siswa rela melakukan sejumlah ritual. Maka dari itu, kali ini EDOO akan membahas beberapa ritual unik menjelang ujian di negara-negara suluruh dunia. Yuk, simak sampai selesai!

Ujian merupakan sebuah momok yang begitu menakutkan bagi sebagian pelajar, orangtua, bahkan para guru. Terkadang perasaan stres atau perasaan tidak percaya diri kerap muncul pada para siswa, karena ujian yang dihadapi jauh lebih sulit. Apalagi jika nilai ujian dianggap sebagai penentu kelulusan seorang siswa. 

Tekanan itulah yang membuat siswa mengalami stress, karena harus belajar dengan sangat ekstra keras untuk mencapai hasil setinggi langit. Apakah itu dengan mengikuti bimbingan belajar (bimbel) di luar jam sekolah, pelajaran tambahan, maupun belajar berkelompok dengan siswa lainnya.

Namun pada praktiknya di Indonesia sering melakukan ritual menjelang ujian, seperti menggelar doa bersama, sungkeman, mencuci kaki para guru atau orang tua, dan banyak lagi lainnya. Lantas, seperti apa ritual unik menjelang ujian yang dilakukan oleh para siswa di negara-negara lainnya, berikut ini daftarnya. 

  1. Makan Cokelat Kitkat & Kasudon (Jepang)

Siswa Jepang sebelum mendekati hari ujian, biasanya akan memakan katsudon. Nah, dalam katsu tersebut terdapat semangkuk nasi hangat, telur dan irisan daging babi yang digoreng. Alasan utama memakan makanan ini, karena kata “katsu” berarti “kemenangan” yang dianggap membawa keberuntungan bagi siswa.

Selain itu, siswa di Jepang juga akan memakan coklat KitKat yang berarti “kitto katto”. Sebab nama cokelat tersebut mirip dengan frasa “kitto katsu”, yang memiliki arti “pasti menang”, sehingga menjadikannya kandidat yang baik untuk jimat keberuntungan bagi siswa.

  1. Makan Apel (Hongkong)

Sejumlah kantin yang berada di kampus-kampus Hongkong akan menyediakan buah apel serta berbagai macam makanan yang berbahan apel selama masa ujian berlangsung, lho EDOOers.

Sebab, pengucapan kata apel sendiri dalam bahasa mandarin ialah Ping Guo, yang memiliki arti selamat atau keselamatan. Maka dari itu, para pelajar percaya bahwa akan melewati ujian dengan lancar dan lulus ujian dengan nilai yang baik.

  1. Tidak Mencuci Rambut (Korea Selatan)

Tradisi unik menjelang ujian yang ketiga adalah dari Korea Selatan, yaitu tidak mencuci rambut ketika mau ujian. Bagi kebanyakan orang di negara ini, mencuci rambut menjelang ujian berarti membuat semua ilmu pengetahuan yang telah dipelajari akan hilang keluar.

Meskipun, dalam kesehariannya anak-anak sekolah di Korea Selatan sangat memperhatikan penampilannya dan rajin mencuci rambut. Namun, lain halnya ketika mereka akan menghadapi ujian, rata-rata mereka akan melakukan ritual tidak mencuci rambut ini sampai berakhirnya ujian.  

  1. Memakai Bunga Anyelir Merah (Inggris)

Para mahasiswa Universitas Oxford mempunyai ritual unik menjelang ujian yakni memakai jas bunga dengan anyelir merah di hari terakhir pada waktu ujian. Selain itu, mereka juga memakai warna-warna lain di hari sebelumnya. Seperti di hari pertama ujian menggunakan anyelir putih, lalu anyelir berwarna pink, dan di hari terakhir menggunakan warna merah yang berarti kebebasan.

  1. Menggunakan Pakain Dalam Berwarna Merah (China)

Merah adalah warna keberuntungan di negara Cina. Bahkan, begitu banyak yang percaya bahwa mengenakan pakaian merah atau lebih tepatnya pakaian dalam merah, selama melaksanakan ujian adalah ide yang sangat bagus. Sebab banyak yang percaya akan mendatangkan keberungtungan.

Namun, ada beberapa orang juga percaya bahwa warna merah merupakan kegagalan, karena dinilai yang gagal ditulis dengan tinta warna merah di lembar skor. Maka dari itu, beberapa orang akan menghindari memakai pakain dalam berwana merah selama ujian.

Demikianlah tadi beragam ritual unik menjelang ujian para pelajar di luar negeri yang pastinya belum EDOOers ketahui sebelumnya. Seru dan unik-unik bukan? Tentunya, setiap ritual tersebut dilaksanakan karena memiliki tujuan untuk meningkatkan semangat belajar di sekolah. Salam Literasi Untuk Edukasi!